Kris kendy ; Musda ini jangan hanya formalitas. Ini momentum menentukan arah peta ekonomi Papua Barat ke depan.
Manokwari, beritago.com – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Papua Barat pada 14 November mendatang, suara agar kursi ketua diberikan kepada putra asli Papua semakin menguat. Salah satu yang menyuarakan sikap tersebut adalah Aliansi Pemuda Anti Korupsi (APAKO) Papua Barat.
Pengurus APAKO Papua Barat, Kristian Nelson Kendy, menilai bahwa HIPMI sebagai wadah pertumbuhan dan kolaborasi pengusaha muda tidak boleh mengabaikan konteks sosial dan sejarah pembangunan ekonomi di tanah Papua. Menurutnya, kehadiran putra daerah di posisi ketua merupakan bentuk keberpihakan yang adil.
“Kita tidak sedang bicara soal menutup pintu untuk orang lain. Ini soal keadilan kesempatan. Anak Papua harus diberi ruang memimpin di tanahnya sendiri,” ujar Kristian di Manokwari, Kamis (6/11).
Ia menjelaskan bahwa selama ini, banyak pengusaha muda asli Papua sudah mulai membangun usaha mandiri namun sering kalah dalam akses jejaring dan ruang penguatan.
“Kita bagian dari Indonesia, kita menjunjung Pancasila. Tapi jangan sampai anak Papua hanya jadi penonton dalam ruang ekonomi yang tumbuh di wilayahnya,” tambahnya.
Kristian menekankan, HIPMI bukan hanya tempat berkumpul, melainkan organisasi strategis yang menentukan arah regenerasi pengusaha daerah. Karena itu, ia berharap pemilihan ketua tidak berlangsung tergesa-gesa dan tetap membuka ruang aspirasi publik.
“Musda ini jangan hanya formalitas. Ini momentum menentukan arah peta ekonomi Papua Barat ke depan,” tutupnya. [red]
Comment