Daerah
Home / Daerah / Batas Waktu 24 September! TP-TGR Siap Tindak Pejabat Bandel di Papua Barat

Batas Waktu 24 September! TP-TGR Siap Tindak Pejabat Bandel di Papua Barat

Erwin Saragih : TP-TGR Papua Barat Siap Gelar Sidang Jika Temuan BPK Tak Diselesaikan dalam 60 Hari

Manokwari,Beritago.com – Pelaksana Tugas (Plt) Inspektur Papua Barat, Dr. Erwin P.H. Saragih, SH, MH, menegaskan bahwa pihaknya tengah menindaklanjuti seluruh temuan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) tahun 2023 dan 2024. Temuan tersebut tercantum dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) di 17 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Papua Barat.

Pernyataan tersebut disampaikan usai pelantikan Majelis Tim Pertimbangan Penyelesaian Kerugian Daerah (TP-TGR) oleh Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, pada Senin (4/8/2025) kemarin.

Menurut Saragih, pengukuhan ini merupakan bagian dari komitmen untuk menindaklanjuti arahan gubernur dalam menyelesaikan kerugian daerah sesuai rekomendasi BPK.

“Ini adalah komitmen bersama untuk memperbaiki opini LKPD ke depan dan mengembalikan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bagi Papua Barat. Semua pihak yang tercantum dalam temuan wajib menyadari tanggung jawabnya dan segera mengembalikan kerugian negara,” tegas Saragih.

Margariet Pondajar Antar Perpustakaan Mercusuar Askara Papua Raih Juara II, Dorong Pendidikan Anak Putus Sekolah

Batas Waktu hingga 24 September 2025

LHP BPK RI diterima pada 24 Juli 2025. Sesuai ketentuan, pihak-pihak yang terlibat diberikan waktu 60 hari untuk menindaklanjuti dan menyelesaikan seluruh temuan, yang berarti batas akhirnya jatuh pada 24 September 2025.

“Kini kita memasuki tahap kerja Tim Penyelesaian Kerugian Daerah (TPKD). Setiap pihak yang namanya tercantum dalam temuan BPK wajib menyetorkan kembali kerugian yang telah ditentukan. Ini adalah bentuk keadilan pemulihan atau restorative justice,” ujar mantan Kajari Sorong itu kepada wartawan di Hotel Aston, Senin (4/8/2025).

Namun, Saragih menegaskan bahwa jika hingga batas waktu tersebut tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan temuan, maka mulai 25 September, penanganan akan diambil alih oleh Majelis TP-TGR. Proses selanjutnya akan dilakukan melalui sidang dengan jaminan aset. Apabila tetap tidak diselesaikan, maka perkara akan dilimpahkan ke aparat penegak hukum (APH).

“Kami telah menjalin komunikasi dengan Kejaksaan, khususnya Aspidsus, serta dengan Dirkrimsus Polda Papua Barat. Seluruh proses akan berjalan sesuai mekanisme dan berdasarkan MoU antara Kemendagri, Kejaksaan Agung, dan Polri,” lanjut mantan Kajari Biak Numfor itu.

Polda Papua Barat Intensifkan Patroli Operasi Lilin Mansinam 2025, Jaga Kamtibmas Manokwari Tetap Kondusif

Komitmen Dukung Proses Hukum
Jika seluruh proses internal tidak diindahkan, TP-TGR akan memberikan dukungan penuh terhadap proses penegakan hukum hingga berkekuatan hukum tetap (inkracht).

“Saya pastikan, setelah kasus kami serahkan ke APH, kami akan mengawal hingga proses hukumnya selesai dan inkrah. Ini merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga keuangan daerah,” tegasnya.

Saragih mengingatkan agar semua pihak yang terlibat dalam temuan BPK segera menyadari tanggung jawabnya dan menindaklanjuti temuan tersebut sebelum batas waktu 60 hari berakhir.

“Ini bukan semata soal aturan, tapi juga soal integritas dan komitmen membangun Papua Barat yang bersih dan bertanggung jawab,” tandas mantan Asintel Kejati Papua Barat tersebut.

Hari Pertama Ops Lilin Mansinam 2025, Personel Berikan Penanganan Medis dan Trauma Healing Korban Laka Lantas

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Advertisement
× Advertisement