Gubernur Papua Barat; Siswa, pelajar, dan ibu rumah tangga dapat memanfaatkan lahan pekarangan sekolah maupun rumah tangga untuk menanam komoditas pangan yang mendukung kebutuhan sehari-hari. Langkah-langkah sederhana ini dapat membantu menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan di Papua Barat.
Manokwari, beritago.com – Dalam upaya memperkuat konsumsi pangan lokal sekaligus menjaga ketahanan pangan di Provinsi Papua Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat menggelar kegiatan “Torang Locavore 2025”. Acara ini berlangsung pada 31 Oktober hingga 1 November 2025 di Manokwari City Mall, Kabupaten Manokwari.
Mengusung tema “Penguatan Ketahanan Pangan Lokal sebagai Strategi Pengendalian Inflasi Daerah”, kegiatan ini menjadi ruang kolaboratif antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya mencintai produk pangan lokal. Melalui gerakan ini, BI Papua Barat mendorong masyarakat untuk tidak hanya mengonsumsi, tetapi juga menanam, menjual, dan mengolah hasil bumi daerah sendiri sebagai wujud nyata kemandirian pangan.
Kepala Perwakilan BI Papua Barat, bersama jajaran Pemerintah Provinsi Papua Barat dan berbagai pemangku kepentingan, membuka acara secara resmi pada Jumat (30/10) di Atrium Manokwari City Mall. Pembukaan turut dihadiri pelaku usaha, pelajar SMA/SMK, dan masyarakat umum yang peduli terhadap pengembangan pangan lokal.

Dalam sambutan Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan yang dibacakan oleh Asisten II Sekda Papua Barat, Melkias Werinussa, SE., MM, disebutkan bahwa pada September 2025, inflasi Papua Barat tercatat sebesar 0,97% (month to month), naik tipis dari bulan sebelumnya yang berada di angka 0,87%. Secara tahunan (year on year), inflasi tercatat 1,02%, angka yang masih tergolong terkendali. Namun demikian, Gubernur menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan agar kesejahteraan petani dan produsen lokal tetap meningkat.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Papua Barat, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia, TPID Papua Barat, TPID Kabupaten Manokwari, serta mitra strategis lainnya atas inisiatif dalam menyelenggarakan Torang Locavore 2025,” ujar Werinussa membacakan sambutan gubernur. “Kegiatan ini merupakan bagian penting dari edukasi pengendalian inflasi yang melibatkan seluruh unsur masyarakat.”
Beragam kegiatan edukatif turut mewarnai rangkaian Torang Locavore 2025. Di antaranya Program Esensi (Edukasi Kebanksentralan dan Stabilisasi Harga) untuk pelajar SMA/SMK, yang bertujuan memberikan pemahaman tentang peran BI dalam menjaga stabilitas harga. Selain itu, terdapat program SALIN – Desa Peduli Inflasi, yang diikuti oleh kelompok Dasawisma TP PKK dari provinsi dan kabupaten, dengan fokus pada pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman pangan sebagai bentuk ketahanan pangan rumah tangga.
Melalui kegiatan ini, BI Papua Barat dan TPID berupaya membangun kesadaran kolektif bahwa pengendalian inflasi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama setiap individu. Edukasi kepada generasi muda serta pemberdayaan kelompok wanita di desa diharapkan mampu menumbuhkan gerakan berkelanjutan dalam menjaga stabilitas harga pangan di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Manokwari.
Dalam kesempatan yang sama, pemerintah daerah menegaskan komitmennya menjaga ketersediaan bahan pokok dan kestabilan harga. Sejumlah langkah telah dilakukan, seperti Gerakan Pangan Murah (GPM), sidak pasar, dan kampanye belanja bijak menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Di akhir sambutan, Gubernur berpesan agar siswa, pelajar, dan ibu rumah tangga dapat memanfaatkan lahan pekarangan sekolah maupun rumah tangga untuk menanam komoditas pangan yang mendukung kebutuhan sehari-hari. “Langkah-langkah sederhana ini dapat membantu menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan di Papua Barat,” katanya.
Dengan sinergi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan Papua Barat mampu bergerak menuju inflasi yang stabil, perekonomian yang inklusif, dan ketahanan pangan yang tangguh bagi masa depan daerah dan Indonesia.[ars]





Comment