Daerah Hukrim
Home / Hukrim / Kasus ART Diduga Dibunuh di Wisma Jaya: SPI Desak Polisi Transparan, Publik Tunggu Keadilan Jelang Natal

Kasus ART Diduga Dibunuh di Wisma Jaya: SPI Desak Polisi Transparan, Publik Tunggu Keadilan Jelang Natal

Manokwari, Beritago.com — Keresahan warga di Manokwari kembali memuncak setelah mencuatnya dugaan penguburan tidak wajar terhadap seorang Asisten Rumah Tangga (ART) yang diduga dilakukan oleh pemilik penginapan Wisma yang ada di Pasar Wosi. Kasus ini ikut memperpanjang daftar insiden kekerasan yang dalam beberapa minggu terakhir menjadi sorotan warga Manokwari.

Di tengah keresahan itu, Ketua Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Papua Barat, Djalil Lambara, menyampaikan desakan yang tegas.

Lambara mengibaratkan penetapan tersangka jangan sampai seperti istilah “pilih dulu baru tebang”. Ia menekankan bahwa masyarakat butuh kejelasan dan rasa keadilan yang nyata. “Saya mendesak Kapolres dan jajaran agar penyidikan dibuka seterang-terangnya. Jangan tebang pilih. Kami dari SPI akan mengawal kasus ini sampai selesai,” ujarnya, Senin(1/12/25)

Selain itu, nada serupa disampaikan Tokoh Pemuda Serui, Anthon Worabai. Menurutnya, penyelesaian kasus keji ini bisa menjadi “kado Natal” bagi warga Manokwari: bukan sekadar hadiah simbolis, tetapi tanda bahwa hukum masih bekerja dan institusi kepolisian masih layak dipercaya.

Margariet Pondajar Antar Perpustakaan Mercusuar Askara Papua Raih Juara II, Dorong Pendidikan Anak Putus Sekolah

“Kasus ini sadis. Bahkan rencana penguburannya pun tidak manusiawi—seperti memperlakukan hewan. Di titik itu orang bertanya: batas kewajaran itu bagaimana? Karena itu publik menunggu tindakan nyata Polri,” kata Worabai dengan nada geram.

Di balik kasus ini, ada sekelompok orang yang justru mendapat pujian: para tukang gali kubur. Merekalah yang pertama kali mencium kejanggalan dan melaporkannya kepada polisi. Sikap itu, bagi Lambara, bukan sekadar keberanian, tetapi bukti bahwa masyarakat masih mau menjaga moral sosial.

“Para tukang gali kubur ini pantas diberi apresiasi. Ketulusan mereka mengungkap kejadian yang tidak wajar ini menunjukkan bahwa masyarakat ingin kasus ini segera tuntas dan kepercayaan kepada Polri bisa pulih,” tutur Limbara.

Manokwari menunggu. Publik terus bertanya. Kasus ini bukan soal satu jenazah saja, tetapi tentang batas kemanusiaan, rasa aman, dan keadilan di tengah kota yang sedang bersiap menyambut Natal.[red]

 

Polda Papua Barat Intensifkan Patroli Operasi Lilin Mansinam 2025, Jaga Kamtibmas Manokwari Tetap Kondusif

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Advertisement
× Advertisement